Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo, Girigondo Pituruh Purworejo.

Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo adalah seorang Waliyullah dan tokoh Ulama besar yang banyak menurunkan para Kyai di Purworejo dan sekitarnya. Makam Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo berada di Dukuh Pesantren, Desa Girigondo, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Makam Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo berada tepat dibelakang masjid Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo. Makam beliau berada didalam bangunan seperti rumah (cungkup) dengan satu pintu. Di dalam cungkup, terdapat beberapa makam yang terlihat kuno dan masih asli, dan ada juga makam yang sudah ber-unur besar (rumah rayap yang sudah membatu).

Sementara disekitar teras depan cungkup, terdapat banyak makam yang nisannya sejajar dengan lantai, dan masih banyak makam lainnya disekitar cungkup. Mungkin juga masih termasuk kerabat atau orang orang yang mempunyai hubungan dengan beliau.

Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo diperkirakan hidup pada tahun 1700-1800M, beliau dikenal sebagai seorang Ulama besar yang terkemuka dan mempunyai peran penting dalam penyebaran Agama Islam di wilayah Purworejo dan sekitarnya. 

Putera dari Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo yang bernama KH Kistubo adalah seorang ulama terkenal sekaligus Imam masjid di pemerintahan Kutoarjo, atau seorang penghulu (Pengulu Landrat) KH Kistubo dan Putra KH Kistubo yang bernama  KH Abu Bakar adalah perintis pengadilan Agama di Kabupaten Purworejo yang di akui sejarahnya disana.  

Jika ditarik keatas secara silsilah, Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo masih termasuk keturunan ke-7 dari Sunan Ampel. Adapun silsilah beliau sampai kepada Sunan Ampel, sebagai berikut :

1. Sayyid Ahmad Rahmatullah Adzmatkhan Al-Huseini (Sunan Ampel)

2. Sayyid Qosim Adzmatkhan Al-Huseini (Sunan Drajat)

3. Ki Ageng Lamongan

4. Ki Ageng Surya Alam

5. Kyai Raden Muhammad Ilyas 

6. Kyai Raden Zanzani

7. Syekh Nur Muhammad Alang Alang Ombo

Selain makam beliau, juga ada masjid Nur Muhammad Alang Alang Ombo yang berada persis di sebelah timur makam. Konon, masjid ini adalah masjid tiban. Masjid ini kemungkinan sudah berumur ratusan tahun. Jika melihat arsitekturnya, masjid ini masih sangat terjaga dan dirawat keasliannya, mulai dari soko guru yang khas, mustaka masjid, dan ada juga tugu jam matahari di depan masjid. 

Penulis sendiri pernah sekali napak tilas ke Girigondo, itupun tidak sengaja sama sekali, sebab awalnya tidak ada niatan untuk ke Purworejo. Pada akhirnya penulis pun bisa berkesempatan untuk berziarah ke makam beliau. Ini merupakan suatu pengalaman yang tak terlupakan bagi penulis sendiri.

Oleh : Panca Nuryadi

Baca Juga